Daging semakin sulit didapatkan saat itu sehingga diharapkan software ini dapat meningkatkan konsumsi protein hewani. Apalagi konsumsi perkapita masyarakat terhadap protein hewani sangat rendah, 3,five gram/kapita/hari.
Bubble foot adalah penyakit ayam yang sering terjadi pada organ kaki ini dikenal dengan istilah bumble foot ailment.
Meskipun ayam petelur tidak membutuhkan pakan sebanyak ayam pedaging, namun ada modal tambahan untuk pemberian vaksin pada ayam petelur. Tujuannya adalah kualitas telur terjaga dan terhindar dari serangan penyakit.
Jika dilihat bentuk karkasnya lebih panjang postur pahanya dan kaki atau cekernya juga umumnya berwarna kehitaman, tidak putih bersih. Dari harga ayam jenis ini cukup mahal, sekitar Rp 70.000 for each ekor berukuran agak besar.
Misalnya, ayam broiler cenderung mudah terserang penyakit sehingga diberi antibiotik sintetis dan arsenik, yang jika dikonsumsi mungkin menyebabkan resisten antibiotik. Selain itu, ayam broiler diharapkan menghasilkan telur yang lebih cepat sehingga peternak biasa menggunakan suntik hormon agar telur yang dihasilkan lebih banyak dan efisien secara waktu.
Lingkungan yang lebih alami: Ayam kampung seringkali dipelihara dengan cara yang lebih tradisional, dengan akses lebih banyak ke luar ruangan dan makanan yang lebih beragam, seperti serangga dan tumbuhan.
Jenis ayam ini dijadikan hewan ternak untuk dimanfaatkan daging atau telurnya. Kemudian, muncul istilah ayam pedaging serta ayam petelur.
Selain itu ayam kampung biasanya memiliki Food Convertion Ratio (FCR) yang tinggi. Artinya ayam kampung membutuhkan lebih banyak makanan untuk bisa diubah menjadi daging. Hal ini terjadi karena mereka banyak berjalan, sehingga makanan diubah menjadi energi untuk melakukan aktivitas tersebut ketimbang menjadi lemak.
Masalah kesehatan yang lebih sering terjadi. Ayam broiler cenderung lebih rentan terhadap berbagai penyakit, seperti penyakit pernapasan dan masalah kesehatan lainnya.
Ayam kampung dipelihara oleh peternak dengan dilepas bebas. Ayam akan mencari makannya sendiri atau peternak akan memberikan makan biasa seperti sisa nasi kering. Ayam kampung dipelihara tanpa diberi perlakuan khusus. Ayam kampung bisa dipanen setelah enam bulan.
Kedua jenis ayam ini memang banyak di budidayakan untuk menjadi lahan bisnis dan pasar penjualan ayam ini sangatlah luas karena merupakan salah satu bahan pangan yang dikonsumsi manusia sehari-hari.
Ayam kampung di masa kerajaan dijadikan salah satu persembahan untuk kerajaan yang disebut sebagai upeti ayam negeri dan ayam kampung dari rakyat biasa. Dikarenakan ayam kampung sering menjadi upeti, maka masyarakat tetap memelihara dan menjaga kelestarian hewan ternak ini.
Di sisi lain tekstur dari dua jenis ayam ini juga berbeda. Tekstur daging pada ayam kampung lebih alot sementara broiler lebih empuk. Begitu juga dengan kulit ayam kampung yang lebih keras, tidak mudah sobek, dan rendah lemak.
Zaman dulu banyak kita dijumpai peternak yang melakukan penyuntikan hormon pertumbuhan kepada ayam potong dengan tujuan ayam menjadi gemuk dan besar.